Ebook Email Marketing dengan MailChimp Seri-Basic
16 transaksi
Email marketing membantu pelanggan bisnis mendapatkan informasi tentang produk atau penawaran terbaru. Ini memungkinkan mereka tertarik untuk membeli produk terbaru dengan diskon khusus.
Tujuan dari email marketing adalah untuk meningkatkan brand awareness, promosi produk dan layanan, dan usaha untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
Dikarenakan salah satu tujuannya untuk engagement, email marketing termasuk ke dalam channel CRM (Customer Relationship Marketing).
#1 Optimalkan call to action (CTA)
Call to action (CTA) menjadi bagian yang dapat meningkatkan CTR secara drastis. Dengan demikian, siapkan CTA disertai teks dan button menarik yang bisa membawa audiens tergerak untuk mengekliknya. Berikut beberapa tips menulis CTA yang efektif: Awali kalimat dengan kata kerja perintah, misalnya beli, download, belanja, dan lainnya. Bangkitkan emosi audiens dengan kalimat di CTA. Arahkan ke fear of missing out (FOMO), seperti “daftar sekarang, hanya tersedia 50 kursi!”. Jelaskan alasan dan manfaat mengeklik CTA, contohnya “beli sekarang untuk mendapatkan diskon 60%”.
#2 Tetapkan segmentasi dan target audiens
Untuk mengirim email marketing, perlu mengelompokkan audiens sesuai relevansinya. Tetapkan pengelompokan tersebut berdasarkan minat, tindakan, demografi, pekerjaan, dan sebagainya. Setiap kelompok tentu memiliki kebutuhan, keinginan, dan motivasi berbeda. Untuk menjangkau audiens dan memahami kebutuhan itu, marketer harus bisa mengirim email yang cocok dengan kondisi target audiens.
#3 Personalisasi email marketing
Accenture Interactive menyatakan bahwa 91% konsumen lebih tertarik membeli produk yang memberikan penawaran yang relevan dengan mereka. Inilah kenapa personalisasi email menjadi hal penting yang sayang jika dilewatkan. Hanya dengan mengirim audiens email yang subjeknya adalah nama depan mereka, email itu kemungkinan dibuka lebih tinggi dibanding email lain. Inilah tips untuk personalisasi email marketing yang bisa dipertimbangkan: Gunakan nama depan pelanggan di bagian subjek, kalimat pembuka, dan/atau isi. Promosikan konten berdasarkan behavior pelanggan. Rekomendasikan produk yang relevan dengan pembelian sebelumnya. Kirim pemberitahuan bahwa pelanggan meninggalkan sesuatu di keranjangnya yang masih perlu di-checkout.
#4 Kirim email di waktu terbaik
Sama seperti strategi media sosial yang memiliki waktu-waktu tertentu untuk posting, email marketing juga perlu mempertimbangkan waktu terbaik pengiriman. Saat sudah menentukan target audiens, bisa diprediksi kapan kemungkinan besar mereka membuka email.
#5 Lakukan A/B testing
A/B testing berguna untuk memastikan bahwa email yang dikirim benar-benar bisa mendongkrak strategi marketing. Hasil dari A/B testing ini bisa dimanfaatkan untuk mengatur strategi mendatang. Misalnya, perusahaan ingin melakukan testing apakah kalimat pembuka email yang melemparkan pertanyaan lebih banyak diklik dibandingkan yang tidak. Elemen email yang diuji bisa berupa CTA, subjek email, link yang diletakkan di body email, email copy, waktu pengiriman email, dan jenis konten yang paling banyak diklik.
#6 Lacak metrik
Jika sudah melakukan semua strategi di atas, selanjutnya harus melacak performa campaign email itu. Beberapa metrik yang penting untuk dilacak biasanya mencakup bounce rate, unsubscribe rate, email open rate, list growth rate, email sign-up, dan lainnya. Melacak metrik email marketing membantu mengevaluasi dan mengatur strategi peningkatan.
#7 Mengapa Email Mailchimp Saya Masuk Spam?
Salah satu alasan mengapa filter spam menandai email Mailchimp Anda adalah karena Anda belum menyiapkan data Sender Policy Framework (SPF) dan DomainKey Identified Mail (DKIM) dengan benar. Singkatnya, SPF memungkinkan pengirim menentukan alamat IP mana yang diizinkan untuk mengirim kampanye email untuk domain tertentu. Sementara itu, DKIM menyediakan tanda tangan digital dan kunci enkripsi yang memverifikasi bahwa pesan tersebut tidak diubah atau dipalsukan. Keduanya adalah teknik otentikasi email yang penting. Oleh karena itu, menyiapkannya dengan benar berarti Anda (pemilik domain) memberikan izin yang diperlukan kepada penyedia layanan email (ESP) pihak ketiga untuk mengirim kampanye atas nama domain Anda. Itulah sebabnya email Anda mungkin tidak dikirimkan melalui server yang tepat jika Anda tidak mendapatkan SPF dan DKIM dengan benar. Akibatnya, ini dapat menyebabkan email Anda masuk ke spam.
#8 Reputasi domain Anda buruk
Reputasi domain adalah faktor paling penting dalam kemampuan pengiriman email. Anggap saja hal ini mirip dengan reputasi yang kita bangun sebagai individu, dipengaruhi oleh siapa Anda berhubungan dan apa yang telah Anda lakukan. Mengenai pemasaran email, reputasi domain adalah kredibilitas Anda terhadap penyedia kotak surat penerima. Beberapa faktor yang memengaruhi reputasi domain Anda mencakup tingkat keluhan spam, rasio pentalan, perangkap spam, dan keterlibatan. Jika reputasi domain Anda buruk, hal ini juga menurunkan keterkiriman kampanye Mailchimp Anda.
#9 Anda menggunakan kata-kata pemicu spam di email Anda
Jika konten email Anda berisi kata-kata pemicu spam, kemungkinan besar email tersebut tidak akan sampai ke kotak masuk audiens target Anda. Ini karena Anda telah menggunakan kata-kata di baris subjek atau badan email yang tergolong memaksa, kotor, manipulatif, atau membangkitkan emosi negatif pada calon pembaca. Beberapa contohnya adalah: Bertindak sekarang Telepon sekarang 100% Semuanya baru Bonusnya Hadiah Tidak akan mempercayai matamu
#10 Ada kesalahan tata bahasa dan ejaan
Ini mungkin bukan masalah besar, tetapi memiliki email yang ditulis dengan buruk adalah alasan lain email Mailchimp Anda masuk ke folder spam. Para penipu biasanya tidak mau repot-repot menyempurnakan tata bahasa dan ejaan email mereka ketika mencoba mengeksploitasi orang. Namun, kesenjangan ini semakin tertutup, meningkatkan standar salinan email Anda menjadi lebih penting untuk menghindari filter spam. Selain memprioritaskan desain email Anda, kami menyarankan Anda menghindari semua ini: Warna mencolok dan font besar Banyak tanda “$” dan seruan (!!!!!!!), dan Salinan email yang ditulis dengan buruk
#11 Anda memiliki keterlibatan pemasaran email yang rendah
Setelah Anda membuat konten yang bagus, menyempurnakan desain email Anda, dan menekan “kirim”, melacak keterlibatan email Anda sangatlah penting. Keterlibatan pemasaran email mengukur bagaimana penerima berinteraksi dengan email Anda. Apakah mereka membukanya? Berapa banyak dari mereka yang membaca isinya? Apakah ada klik pada tautan tersebut? Apakah mereka mengikuti ajakan Anda untuk bertindak? Jika sebagian besar pengguna tidak membuka email Mailchimp Anda, ESP mungkin memiliki alasan kuat untuk mengirim Anda ke spam karena email Anda tidak memberikan nilai tambah.
#12 Uji skor email
Untuk mencegah kampanye Mailchimp Anda masuk ke folder spam, uji “ke-spam-an” email Anda terlebih dahulu sebelum menekan kirim. Cukup gunakan pemeriksa spam email online gratis. Beberapa platform memberikan skor 10 (yang tertinggi). Untuk mendekati angka 10, ikuti petunjuk yang diberikan oleh pemeriksa spam email, baik dalam konten Anda, tautan terkait, sumber daya produk, atau baris subjek.
#13 Periksa database spam
Untuk memperbaiki email Mailchimp yang masuk ke spam dan mendorong lebih banyak penjualan, Anda dapat memeriksa database spam secara manual. Periksa alamat IP dan URL untuk mengetahui apakah Anda memicu peringatan atau apa pun yang menyebabkan penerima Anda menekan tombol laporkan spam.